Didunia Televisi Indonesia siapa yang tidak kenal dengan sosok Pak Tarno dengan gaya sulap tradisional, Sering kelihatan tampil bersama artis ternama Indonesia dan panggung hiburan anak-anak, dibalik kesuksesannya saat ini, siapa yang mengira kisah pahit dan perjuangan pada masa lalu hingga sampai saat ini.
Masih banyak yang tidak percaya jika saat ini Pak Tarno memiliki seorang istri cantik yang berprofesi sebagai seorang pramugari di salah satu maskapai pernebangan Indonesia, Penampilan dari sosok Pak Tarno memang cukup unik, tidak hanya itu tubuhnya juga memiliki postur yang jarang dimiliki orang pada umumnya.
Awal kisah dirinya dimulai sejak tahun 1970 dimana lika liku kehidupan yang dia jalani banyak mengalami rintangan, pada umur 10 tahuan dirinya sudah mulai mencari uang dengan cara berjualan minyak tanah aceran dan menjual makanan khas palembang empek-empek, sampai saat ini berprofesi sebagai seorang pesulap yang memiliki gelar Master of Tradisional Magic.
Dirinya sudah ditinggal orang tuanya sejak kecil, kota Brebes, jawa Tengah adalah kampung halaman dari seorang yang memiliki kisah inspiratif, dan pada akhirnya Pak Tarno memilih mengadu nasip di Jakarta. Nama lengkap dari Pak Tarno adalah Sutarno lahir pada tahun 1950 bulan september 6.
Kisahnya didunia entertaimen Indonesia dikenal cukup kocak dan mampu menghibur semua orang dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, logat bahasa yang dia bawakan juga unik, hal ini juga merupakan faktor pendorong dirinya menjadi sukses yang tidak dimiliki oleh pesulap lain. Kalimat yang sering dia ucapkan adalah sebagai berikut” Prok-prok-prok Jadi apa”
Pak Tarno yang dulu masih anak-anak sudah tidak memiliki sosok seorang ayah, dan sang ibu memilih untuk pergi dengan laki-laki lain dan mentlantarkan dirinya, karena faktor kemiskinan Pak Tarno tidak mampu untuk membeli beras, akhirnya jagung menjadi makanan pengganti beras, Diusianya yang masih 10 tahun dia sudah memberanikan dirinya pegi ke Ibu Kota.
Sampainya dijakarta dia mulai berdagangan martabak keliling sampai mengasa bakatnya bermain sulat, sampai pada waktu dirinya menunjukan keahliannya disebuah sekolah akhirnya dilihat oleh seorang guru, dan guru ini menyarankan untuk dirinya mengikuti sebuah ajang pencarian bakat, meski dia sudah ikut namun tidak menang dirinya malah mendapatkan gelas dari salah satu juri sebagai Master of Tradisional Magic.